Park Gihong

Kecerdasan Buatan di BIPA: Kesempatan dalam kesempitan?

Petrus Ari Santoso

Universitas Keio, Jepang

Seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa asing
khususnya Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI)
semakin meluas. Di lain pihak, tidak sedikit kecerdasan buatan dianggap sebagai
‘momok’ yang bisa menyebabkan kemalasan dalam berpikir atau berlatih berbahasa.
Oleh karena itu, apakah kita sebagai pengajar BIPA harus melarang atau membuka diri
untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dalam pengajaran? Sesi berbagi cerita dari
Negeri Matahari Terbit atau Negeri Sakura ini bertujuan untuk memberikan ulasan
terkini tentang persepsi para pengajar BIPA di Jepang dan beberapa ulasan
penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) di kelas. Melalui pendekatan kualitatif dan
kuantitatif data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dengan pengajar BIPA dan
pemelajar BIPA. Meskipun tidak bisa dijadikan generalisasi, hasil penelitian kecil ini
menunjukkan pandangan positif terhadap penggunaan aplikasi kecerdasan buatan
terutama dalam aspek peningkatan efisiensi pembelajaran dan pengembangan materi.
Peneliti juga akan menambahkan pengalaman langsung memakai aplikasi kecerdasan
buatan yang dapat membantu keterampilan berbicara, mendengarkan dan membaca.
Temuan ini mengindikasikan bahwa masih dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan
penggunaan kecerdasan buatan dalam pengajaran BIPA secara bijak dan kontekstual
di Jepang.

Kata kunci: Kecerdasan buatan, persepsi, pengajaran